Siapapun mau kalau kampus yang dicintainya menjadi perguruan tinggi terbaik di ASEAN terlebih itu kampus ungu kesayangan mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta. fenomena yang ada hampir dari sebagian mahasiswa amikom merasakan apalagi organisasi yang bersifat keilmuan risau bahkan bersedih, upaya mencerdaskan kehidupan keilmuan mahasiswa amikom dipandang sebelah mata bahkan terbilang dicuekin aja. Lihat aja organisasi yang membutuhkan ruangan untuk bisa berkoordinasi dengan pengurus dan anggotanya dibiarkan berdesak-desakan dalam satu ruangan yang namanya sekeber. Kejadian seperti ini bukan karena pengurus organisasi tidak berusaha tapi setiap mengajukan usul bahkan disertakan dengan proposal lengkap dengan proker selalu aja ditanggapi dingin oleh pihak kampus bahkan kadang dianggap tidak begitu penting terlebih lagi pernah kami di bilangin tidak ada tempat untuk UKM. Tapi nyatanya BUMA (Badan Usaha Milik Amikom) dengan mudahnya dapat tempat so kami beranggapan kami ini sebagai warga/anak dari keluarga besar amikom seperti dianak tiri, KASIAN BANGET NASIBMU jadi mahasiswa di amikom. Lho semua mahasiswa amikom pernah ngk merasa kalau kampus kita tercinta ini bukan lembaga yang bergerak di bidang pendidikan tapi lembaga yang bergerak dalam dunia bisnis hal ini di pertegas sebagain besar pengurus yayasan maupun pengelolaan STMIK AMIKOM Yogyakarta bergelar yah MM (pakar manajemen saudaranya bisnis itu)
Jumat, 30 November 2007
Langganan:
Postingan (Atom)